Selasa, 05 Oktober 2010

Tugas Psikologi Konsumen

Tugas Psikologi Konsumen


Cucu susilawati
10507042
4 PA 05


1. Psikologi konsumen mengacu pada studi tentang bagaimana orang berhubungan dengan barang dan jasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Psikologi konsumen memberikan kesempatan untuk meneliti masalah-masalah seperti faktor-faktor apa yang paling penting ketika orang memutuskan untuk membeli item tertentu, bagaimana pelanggan menentukan nilai layanan, dan apakah atau tidak televisi dan majalah iklan dapat meyakinkan konsumen enggan untuk mencoba produk baru untuk pertama kalinya. Psikologi konsumen berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan perilaku konsumen, meskipun beberapa psikolog konsumen akan berusaha untuk memprediksi atau mempengaruhi keputusan pelanggan.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen adalah studi tentang kapan, mengapa, bagaimana, dan dimana orang atau tidak membeli produk . Hal ini memadukan unsur-unsur dari psikologi, sosiologi , social, antropologi dan ekonomi . Ia mencoba untuk memahami proses pengambilan keputusan pembeli, baik perorangan maupun dalam kelompok. Ini mempelajari karakteristik konsumen individu seperti demografis dan variabel perilaku dalam upaya untuk memahami keinginan rakyat. Hal ini juga mencoba untuk menilai pengaruh pada konsumen dari kelompok-kelompok seperti keluarga, teman, kelompok referensi, dan masyarakat pada umumnya.



2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Contoh : Ibu rumah tangga membeli sabun colek
Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Pada satu sisi, konsumsi memang bersifat mutlak. Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa terlepas dari asupan pangan yang mereka nikmati. Peningkatan intensitas kebutuhan komoditas konsumsi secara rasio memang berkorelasi positif dengan pertumbuhan jumlah manusia.
Contoh : Setiap hari A memakan buah jeruk yang dia beli di toko buah.
Konsumtif adalah perilaku yang boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.
Contoh : Farah setiap harinya pergi berbelanja ke mall untuk menghabiskan uang dengan membeli barang-barang bermerk.
Konsumerisme adalah lebih kepada perlindungan terhadap kelayakan dan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan.
Contoh : Di salah satu mall ternama di daerah jakarta setiap malam minggunya ramai akan anak-anak remaja yang senang menikmati music live band di cafe. Mereka tidak keberatan pula dengan harga-harga minuman dan makanan yang cukup tinggi kira-kira Rp.50.000-100.000 ke atas.

3. Lingkungan berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Dalam hidup manusia terkait dengan pemenuhan akan kebutuhan hasrat fisik manusia. Maslow dalam teorinya tentang piramida kebutuhan manusia, mengemukakan, bahwa kebutuhan manusia secara berurut meliputi; kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan), kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan rasa aman, serta kebutuhan akan status sosial. Pada perkembangannya kini, manusia terjebak pada kompleksitas ragam komoditi yang hendak (secara sadar atau tidak) mereka konsumsi. Itu semua tak terlepas dari konstruksi sosial yang dibangun massa di dalam lingkungan manusia itu sendiri. Salah satunya yaitu peradaban modern yang tumbuh dari perkembangan umat manusia telah menunjukkan kemajuan paling tinggi. Namun perkembangan peradaban yang kian maju, tidak semuanya memiliki dampak positif, beberapa diantaranya memberikan implikasi yang kurang baik bagi manusia, berupa perubahan budaya.
Perilaku konsumsi manusia memang tak bisa dilepaskan dari kondisi sosial dan budaya di mana manusia itu tinggal. Hakikat konsumsi harus dikembalikan pada nilai-nilai awalnya. Konsumsi sekali lagi adalah suatu naluri yang dimotori oleh fisik manusia. Ketika manusia merasakan lapar ia akan makan, ketika ia merasakan dingin ia akan berpikir untuk menggunakan sesuatu sebagai peredam rasa dingin tersebut.
Semakin banyak konsumsi maka makin banyak pula produksi. Dan, makin banyak pula faktor produksi yang menguap dengan cepat. Beberapa khalayak berpendapat bahwa pembangunan yang berhasil ditandai dengan GNP (gross national product) yang tinggi. Dan, hal ini terkait erat dengan tingkat konsumsi yang tinggi pula. Manusia seolah mengalami trance setan konsumerisme akibat pembangunan akbar di bumi pertiwi ini. Konsumsi massa merajalela. Ketika pembangunan hanya diartikan dengan pembangunan fisik an sich, dan kecenderungannya bersifat sesaat, yang terjadi adalah kesia-siaan semata. rasa dingin tersebut.
Adanya penyeragaman budaya (uniform culture). Artinya, ada pembangunan pemahaman massa dan penciptaan aksen serta batasan tentang idealitas. Sosio-budaya yang berkembang kini, sudah keluar dari hakikat konsumsi sebenarnya. Kondisi tersebut, mengarahkan manusia pada Mulai dari rambut yang ideal, warna kulit ideal, hingga bentuk hidung ideal. Bahkan, pula menyentuh ranah ras sampai agama ideal. Demikianlah, idealitas (dalam artian kondisi yang ideal/sempurna) dijadikan paham mutakhir menyambut era yang disebut global century ini.
Masyarakat kini hampir tidak bisa lepas dari peran objek sebagai perumus eksistensi (status, prestise, kelas). Sekarang kebutuhan tidak lagi sekedar berkaitan dengan nilai guna suatu benda dalam rangka memenuhi fungsi utilitas atau kebutuhan dasar manusia, akan tetapi kini berkaitan dengan unsur-unsur simbolik untuk menandai kelas, status atau simbol sosial tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
http://pkditjenpdn.depdag.go.id/index.php?page=konsumen

http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi- dan-ekonomi-kerakyatan/

http://www.butikbella.co.cc/gaya-hidup-konsumtif

http://realkonsumerisme.wordpress.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Consumer_behaviour

http://siskapurkasih.blogspot.com/2008/10/masalah-konsumerisme-di-kalangan-remaja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar