Rabu, 10 November 2010

Tgs Psi Konsumen Iklan

Tugas Psikologi Konsumen

IKLAN

Cucu susilawati
10507042
4 PA 05

Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak / orang ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar / koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan
I
Syarat - syarat membuat Iklan
• Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
• ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
• Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan
• Memiliki tujuan yang tepat
• Media Penyampaian Iklan yang tepat misalkan media cetak, media elektronik, atau media penyampaian yang lain. Yang sekiranya media tersebut banyak beredar di masyarakat publik.
• Tulisannya dapat dibaca dengan jelas.
• Memiliki tujuan yang tepat, Setiap orang yang akan mempublikasikan iklan harus paham untuk apa iklan itu dibuat
Isi iklan
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.

Teori Iklan
A. Teori Efek Minimal
Anggapan yang beredar dimasyarakat umum bahwa ada korelasi positip antara peningkatan biaya pemasangan iklan dengan banyaknya produk yang terjual dalam satuan waktu tertentu. Kalau biaya pemasangan iklan makin besar akan makin banyak pula penjualannya terhadap produk yang diiklankan, demikian juga bila sebaliknya kalau biaya pemasangan iklan semakin kecil maka semakin kecil juga volume penjualan atas barang-barang atau jasa tersebut.
B. Teori Cutting Edge. ( Efek Samping)
Teori ini mengajarkan bahwa iklan secara tidak disadari dapat mengubah bentuk prilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dikatakan teori “efek samping” , hal ini karena efek yang semula direncanakan untuk khalayak sasaran tertentu tidak tercapai malah mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya kelompok baru.
C. Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement).
Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan menemukan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau membeli produk-produk hasil iklan tersebut. Untuk mendapatkan kelompok orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus dilakukan tehnik penyampaian pesan yang disebut A-T-R ( awareness, trial reinforcement).Upaya pertama, menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada di sekeliling mereka. Harapan kedua ialah setelah menggugah kesadaran, setiap iklan harus kuat mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya sehingga khalayaknya langsung mencoba (trial) proses yang ditunjukan menurut iklan tersebut. Harapan ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan (reinforcement) iklan yang ditampilan harus mempunyai kekuatan peneguh sikap tertentu (sikap positip terhadap produk).
D. Teori Selective Influence
Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media massa dapat diterangkan melalui teori-teori selective influence yang terdiri dari empat prinsip;
1. Selective attention ( memilih memperhatikan pesan tertentu)
Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam struktur kognitip yang mereka miliki. Cara pandang, berpikir,berpengetahuan, kepercayaan setiap orang terhadap sesuatu yang baru ternasuk pesan-pesan iklan tidaklah sama.
Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat ada dalam pelbagai kelompok social maupun kemasyarakatan maka ada dugaan memilih perhatian terhadap pesan tertentu pun akan dipengaruhi oleh kelompoknya itu.
Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungannya dengan pihak lain. Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya karena pesan itu mengakibatkan orang itu aktif berhubungan dengan anggota keluarganya, tetangganya, kenalan
2. Selective Perception
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu. Karena adanya perbedaan dalam faktor-faktor kognitif; minat dan kepercayaan, pengetahuan,sikap dan kebutuhan, nilai-nilai maka individu secara selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi terdapat perbedaan penerimaan pesan yang dipersepsi oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.


3. Selective Recall
Dalam selective recall ini bahwa seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang diingat saja. Jadi prinsip ini meskipun parallel dengan seleksi pada perhatian namun setiap orang memilih pesan iklan yang paling berkesan saja.
4. Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk yang sama atau iklan menawarkan pada kita untuk menabung atau tidak pada suatu bank tertentu lantaran godaan mobil BMW dan hadiah 500 juta.
E. Teori Lingkungan Informasi Pembeli
Teori ini mengajarkan bahwa setiap orang dapat memutuskan membeli sesuatu atau memakai suatu produk tidak hanya berdasarkan iklan yang menerpanya. Dalam kenyataanya terdapat berbagai sumber informasi non iklan yang mungkin saja berdampak lebih luas dan positip dalam menentukan pengambilan keputusan terhadap produk ;
1.Pengalaman pribadi pembeli
2.Komunikasi antar pribadi dalam jaringan keluarga
3.Berita media massa yang lain
4.Kredibilitas konsumen
5.Perusahaan saingannya.
6.Kredibilitas media yang digunakan dalam masyarakat
7.Lingkungan informasi yang beragan tentang produk
8.Kegiatan personal selling, promotion, salesman dan sejenisnya
9.Informasi persaingan harga yang diperoleh dari media non masa.

F. Teori S-O-R
Bahwa tingkah social dapat dimengerti melalui suatu analisa dari stimuli yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan di dukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Teori S-O-R menitik beratkan pada penyebab sikap yang dapat mengubahnya dan tergantung pada kualitas rangsang yang berkomunikasi dengan organisme. Menurup Hovland, proses dari perubahan sikap adalah
serupa dengan proses belajar, dimana ada tiga variable penting yang menunjang proses belajar tersebut ialah
1) perhatian
2). Pengertian
3) Penerimaan..
Dari pemahaman gambar ini dapat dijelaskan iklan merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. proses selanjutnya komunikan mengerti. Kemampuan dari komunikan ini yang menentukan proses selanjutnya , setelah komunikan mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Dalam hal ini perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk membeli atau memakai produk yang diiklankan. John B. Watson berpendapat bila perusahaan ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentang produknya maka perusahaan harus mengadakan periklanan secara terus menerus. Hal ini akan memberikan keuntungan antara lain
(1).Mencegah kemungkinan orang menjadi lupa yaitu kecenderungan melemahnya tanggapan yang ditimbulkan kombinasi petunjuk karena tidak dipergunakan.
(2).Memperkuat tanggapan karena setelah membeli konsumen menjadi lebih peka terhadap iklan-iklan produk yang bersangkutan
Secara psikologis penyampaian pesan iklan akan mendapatkan suatu perhatian akan ditentukan oleh faktor-faktor :
1. Permanen Interest
Faktor yang menyangkut pribadi individu, orang yang hobi music cenderung memperhatikan iklan alat-alat music.
2. Immediate Concern
Perhatian dari seseorang yang tiba-tiba saja timbul karena faktor pribadi yang membutuhkan.
3. Spon of Attention
Kemampuan yang terbatas dari seseorang dalam melihat suatu objek dalam suatu saat
4. Flucultion Attention
Konsentrasi orang untuk memperhatian sesuatu tidak bertahan lama sekitar setelah 4 - 5 second akan cenderung beralih perhatian.
5. Attitude & Opinion
perhatian seseorang akan menyokong sikap dan pendapatnya mereka cenderung menghindari kata-kata atau pesan yang bertentangan dengan sikapnya.
6. Need
bahwa kebutuhan itu akan dapat mempengaruhi perhatian individu. Untuk minat yang rendah atas produk amaka dibutuhkan rangsangan yang lebih kuat untuk menarik perhatian,kalau minat kebutuhan tinggi rangsangan yang rendah sudah cukup.
Faktor lain yang juga perlu diperhatian dikaitkan dengan rangsangan psikologis adalah :
1. Faktor Keindahan
2. Faktor Kejelekan
3. Faktor Kebosanan
4. Faktor kontras dan mudah diingat
5. Faktor tokoh yang menyampaikan pesan.

Iklan yang baik yaitu :
• Headline.
Headline merupakan salah satu titik iklan terpenting. Headline yang kuat dan mampu menarik perhatian orang yang melihatnya sangat menentukan keberhasilan sebuah iklan. Bahkan sebuah riset menyebut peranan headline bisa mencapai 75 persen sebagai faktor sukses sebuah iklan. Bagaimana headline yang baik? Headline bisa menekankan pada keunggulan produk atau bisa dengan memancing keingintahuan calon pembeli.
• Penawaran yang Dahsyat
Kunci berikut iklan efektif adalah adanya penawaran yang dahsyat. Misal, anda memberikan potongan harga 75% bagi 500 pembeli pertama. Dan, bukan cuma itu saja. Anda pun memberikan bonus-bonus menarik untuk mereka yang memesan produk pada 10 jam pertama sejak produk dilaunching.
• Tekankan Keunggulan Anda
Kenapa pembeli harus membeli produk dari anda dan bukan dari produk kompetitor anda? Itu pertanyaan kuncinya. Oleh karena itu penting untuk menekankan keunggulan yang anda miliki. Sebagai contoh misal anda mampu melayani dengan lebih cepat serta jaringan yang terbesar
• Buat Menyerupai Konten.
Rata-rata orang lebih suka membaca konten daripada harus mengklik sebuah iklan. Untuk itu kita bisa mengatasinya dengan membuat review sebuah produk. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan Pak Arif Hartoyo. Selain review, kita bisa sesuaikan dengan membuat banner yang menyerupai tampilan konten.


• Sampaikan Keuntungan Konsumen.
Ingat selalu untuk menyampaikan keuntungan yang diperoleh prospek jika membeli produk anda. Soal keuntungan, kuncinya sederhana. Orang selalu berusaha mendapatkan kesenangan dan menghindari kesakitan. Eksplorasi itu dalam iklan anda.
• Call to ACTION
Di internet, orang suka untuk dituntun. Jangan lupa untuk membubuhkan kalimat call to action (CTA) di setiap penawaran anda. Seperti kalimat “klik di sini”, “gabung sekarang”, atau “buka link ini”. Kalimat CTA harus jelas agar orang langsung paham apa yang harus dilakukan.
• Hilangkan Resiko
Semua orang akan berpikir lebih panjang sebelum melakukan pembelian atau perintah apapun dalam pesan iklan anda bila masih ada resiko. Minimalkan atau bahkan hilangkan resiko itu. Bagaimana caranya? Ada tiga. Berikan garansi,tampilkan testimonial, serta tunjukkan data dan fakta. Ketiganya selain membuat resiko yang dipandang calon pembeli mengecil, juga akan meningkatkan kredibilitas anda.
• Kepepet
Secara umum manusia cenderung malas atau suka menunda pekerjaan. Tidak jarang ketika kepepet baru melakukannya. Untuk mengatasinya anda bisa buat situasi kepepet dalam iklan anda. Seperti misalnya memberikan batas waktu atau membatasi jumlah pembeli produk anda. Sebagai contoh misal anda bisa katakan ”penawaran ini hanya untuk 25 orang saja”. Pasti mereka akan berebut untuk segera mendapatkan produk anda.
• Buat Mudah
Sedikit saja prospek merasa ada kesulitan untuk memesan produk anda, bisa saja mereka membatalkan pemesanan. Buka semua jalur pemesanan untuk mempermudah prospek dalam memesan. Jangan hanya lewat email, gunakan juga telpon atau SMS. Hampir semua orang sekarang memiliki handphone dan mungkin merasa lebih mudah untuk menekan tombol handphone daripada keyboard komputer. Dalam iklan, anda bisa masukkan nomer telepon anda.
• Tampilkan Gambar yang Menyedot Perhatian
Di banner khususnya, anda bisa tampilkan gambar yang memikat untuk menyedot perhatian pengunjung. Gambar yang menarik tentu akan lebih mudah untuk diklik.

Ada tiga tips tambahan khusus dalam membuat banner. Pertama, gambar yang menarik, headline yang memikat, dan kalimat call to action yang menghentak. Gambar yang pertama kali berfungsi menarik perhatian, kemudian headline yang akan menambah ketertarikan mereka, serta kalimat call to action yang membuat mereka mengklik. Namun dalam pemilihan gambar jangan sampai kemudian mengalahkan pesan utama iklan


SUMBER

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/commercial-companies/2043787-pengertian-iklan/

http://mtsox.wordpress.com/2008/11/07/syarat-umum-pembuatan-iklan-multimedia/

http://basic-advertising.blogspot.com/2009/07/teori-periklanan.html

http://www.ayruzallein.co.cc/2010/07/cara-membuat-iklan-yang-baik.html