Sabtu, 23 Oktober 2010

Tugas Artikel Teknik Pemasaran Psi Konsumen

Tugas Psikologi Konsumen


Cucu susilawati
10507042
4 PA 05



SISTEM AIR WASH™ PADA MESIN CUCI SAMSUNG WD-B1255
19 Desember 2007


SAMSUNG WD-B1255 merupakan mesin cuci dengan sistem Air Wash™ yang dapat menghilangkan bau tak sedap dengan langkah mudah.
Jakarta, 6 Desember 2007 - Pemimpin dunia media digital, SAMSUNG Electronics Co Ltd., kembali mengembangkan mesin cuci dengan teknologi SAMSUNG Air Wash™, WD-B1255. Mesin cuci tabung tunggal front load ini dapat menghilangkan bau tak sedap dan mensterilkan cucian dengan langkah mudah.
Sistem Air Wash™ merupakan teknologi mesin cuci revolusioner yang dapat mendeteksi allergen dan mikroba berbahaya yang kasat mata menggunakan perputaran udara panas sehingga sangat efektif untuk membuat cucian lebih bersih, segar, dan higienis. Dengan teknologi Air Wash™, pakaian pun menjadi lebih terawat dan awet untuk jangka waku lama.

"SAMSUNG membuktikan kepemimpinan globalnya di bidang media digital serta memperkuat pangsa pasar nomor 2 untuk mesin cuci tabung tunggal - front load di Indonesia dengan kembali memperkenalkan varian baru dari mesin cuci berteknologi Air Wash™," ujar Stefanus Indrayana, Direktur Pemasaran PT SAMSUNG Electronics Indonesia (SEIN) membuka sesi diskusi media mengenai mesin cuci Air Wash™ SAMSUNG. "Inovasi teknologi memberi perlindungan ganda pada mesin cuci SAMSUNG WD-B1255, menawarkan solusi bagi konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang menginginkan perlengkapan rumah tangga yang juga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sehari-hari," tambah Indra lebih lanjut.
Meskipun dirancang dengan teknologi dan desain modern, SAMSUNG WD-B1255 dikembangkan dengan teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi sistem Air Wash™ memungkinkan proses pencucian dengan cepat tanpa menggunakan deterjen atau bahan kimia lainnya karena menggunakan sistem pencucian tanpa air (dry cleaner).

Teknologi SAMSUNG Air Wash™ telah diuji coba di Institute of Tropical Medicine, Department of Parositology, Yonsei University College of Medicine Seoul Korea, dan menerima sertifikasi pada Juni 2005 atas kemampuannya membunuh kuman hingga 99.6%. Prestasi ini mengukuhkan posisi SAMSUNG Air Wash™ WD-B1255 sebagai mesin cuci yang sangat efektif menghasilkan cucian yang higienis.
Mesin cuci Air Wash™ SAMSUNG WD-B1255 tersedia mulai bulan December 2007 dengan kisaran harga Rp 7.000.000.
Mengenai SAMSUNG Electronics Co, Ltd. adalah pemimpin global dalam Semikonduktor, Telekomunikasi, Media Digital dan Teknologi Digital Convergence . Pada tahun 2006 induk perusahaan berhasil meraih total penjualan senilai USD 63.4 milyar dengan pendapatan bersih mencapai USD 8.5 milyar. SAMSUNG Electronics Co. Ltd. memiliki lebih dari 138,000 karyawan di 124 kantor perwakilan yang beroperasi di 56 negara. Dikenal sebagai merek dengan pertumbuhan tercepat di dunia, SAMSUNG Electronics merupakan pemimpin produsen digital TV, memori cip, telepon selular dan TFT-LCD terbesar di dunia, yang membagi bisnisnya ke dalam 5 unit bisnis utama: Bisnis Aplikasi Digital, Bisnis Media Digital, Bisnis LCD, Bisnis Semikonduktor, dan Bisnis Jaringan Telekomunikasi. Situs SAMSUNG yang dapat dikunjungi adalah http://www.SAMSUNG.com
Di Indonesia, tahun 2006 SAMSUNG menguasai market share nomor 1 untuk produk LCD Monitor, CRT Monitor, CD-ROM, TV layar datar, TV plasma, LCD TV, lemari es side-by-side, mesin cuci "tabung tunggal - bukaan atas" serta market share nomor 2 untuk produk laser printer dan mesin cuci "tabung tunggal - bukaan depan". Pabrik SAMSUNG di Indonesia berlokasi di Cikarang dan sejak tahun 2006, untuk pertama kalinya, menjadi pabrik yang memproduksi MP3 player pertama di Indonesia.

OPINI
Artikel produk diatas tidak lepas dari teori pemasaran yaitu AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action).
* Dari Segi Attention : Produsen memberikan penampilan yang sangat menarik dan spesifikasi yang sangat menggiurkan sehingga produk ini menarik perhatian konsumen
* Dari Segi Interest : Produsen mengeluarkan terobosan terbaru untuk kemudahan-kemudahan para konsumen sesuai kepentingan konsumen yaitu mesin cuci yang kemampuannya dapat membunuh kuman hingga 99.6%, mesin cuci seperti ini yang sangat diperlukan konsumen.
]* Dari Segi Desire : Produsen sangat memperhatikan perkembangan pasar yaitu mengeluarkan produk dengan menawarkan solusi bagi konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang menginginkan perlengkapan rumah tangga yang juga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
* Dari segi Desire & Segi Action : Selain canggih mesin cuci ini juga mempuyai harga yang ekonomis sesuai dengan kelebihan-kelebihan teknologi produk ini sehingga membuat konsumen untuk berpikir untuk membeli produk ini (membuat keputusan untuk membeli)

DAFTAR PUSTAKA
http://www.samsung.com/id/news/newsRead.do?news_seq=6078&gltype=localnews

Selasa, 05 Oktober 2010

Tugas Psikologi Konsumen

Tugas Psikologi Konsumen


Cucu susilawati
10507042
4 PA 05


1. Psikologi konsumen mengacu pada studi tentang bagaimana orang berhubungan dengan barang dan jasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Psikologi konsumen memberikan kesempatan untuk meneliti masalah-masalah seperti faktor-faktor apa yang paling penting ketika orang memutuskan untuk membeli item tertentu, bagaimana pelanggan menentukan nilai layanan, dan apakah atau tidak televisi dan majalah iklan dapat meyakinkan konsumen enggan untuk mencoba produk baru untuk pertama kalinya. Psikologi konsumen berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan perilaku konsumen, meskipun beberapa psikolog konsumen akan berusaha untuk memprediksi atau mempengaruhi keputusan pelanggan.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen adalah studi tentang kapan, mengapa, bagaimana, dan dimana orang atau tidak membeli produk . Hal ini memadukan unsur-unsur dari psikologi, sosiologi , social, antropologi dan ekonomi . Ia mencoba untuk memahami proses pengambilan keputusan pembeli, baik perorangan maupun dalam kelompok. Ini mempelajari karakteristik konsumen individu seperti demografis dan variabel perilaku dalam upaya untuk memahami keinginan rakyat. Hal ini juga mencoba untuk menilai pengaruh pada konsumen dari kelompok-kelompok seperti keluarga, teman, kelompok referensi, dan masyarakat pada umumnya.



2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Contoh : Ibu rumah tangga membeli sabun colek
Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Pada satu sisi, konsumsi memang bersifat mutlak. Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa terlepas dari asupan pangan yang mereka nikmati. Peningkatan intensitas kebutuhan komoditas konsumsi secara rasio memang berkorelasi positif dengan pertumbuhan jumlah manusia.
Contoh : Setiap hari A memakan buah jeruk yang dia beli di toko buah.
Konsumtif adalah perilaku yang boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.
Contoh : Farah setiap harinya pergi berbelanja ke mall untuk menghabiskan uang dengan membeli barang-barang bermerk.
Konsumerisme adalah lebih kepada perlindungan terhadap kelayakan dan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan.
Contoh : Di salah satu mall ternama di daerah jakarta setiap malam minggunya ramai akan anak-anak remaja yang senang menikmati music live band di cafe. Mereka tidak keberatan pula dengan harga-harga minuman dan makanan yang cukup tinggi kira-kira Rp.50.000-100.000 ke atas.

3. Lingkungan berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Dalam hidup manusia terkait dengan pemenuhan akan kebutuhan hasrat fisik manusia. Maslow dalam teorinya tentang piramida kebutuhan manusia, mengemukakan, bahwa kebutuhan manusia secara berurut meliputi; kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan), kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan rasa aman, serta kebutuhan akan status sosial. Pada perkembangannya kini, manusia terjebak pada kompleksitas ragam komoditi yang hendak (secara sadar atau tidak) mereka konsumsi. Itu semua tak terlepas dari konstruksi sosial yang dibangun massa di dalam lingkungan manusia itu sendiri. Salah satunya yaitu peradaban modern yang tumbuh dari perkembangan umat manusia telah menunjukkan kemajuan paling tinggi. Namun perkembangan peradaban yang kian maju, tidak semuanya memiliki dampak positif, beberapa diantaranya memberikan implikasi yang kurang baik bagi manusia, berupa perubahan budaya.
Perilaku konsumsi manusia memang tak bisa dilepaskan dari kondisi sosial dan budaya di mana manusia itu tinggal. Hakikat konsumsi harus dikembalikan pada nilai-nilai awalnya. Konsumsi sekali lagi adalah suatu naluri yang dimotori oleh fisik manusia. Ketika manusia merasakan lapar ia akan makan, ketika ia merasakan dingin ia akan berpikir untuk menggunakan sesuatu sebagai peredam rasa dingin tersebut.
Semakin banyak konsumsi maka makin banyak pula produksi. Dan, makin banyak pula faktor produksi yang menguap dengan cepat. Beberapa khalayak berpendapat bahwa pembangunan yang berhasil ditandai dengan GNP (gross national product) yang tinggi. Dan, hal ini terkait erat dengan tingkat konsumsi yang tinggi pula. Manusia seolah mengalami trance setan konsumerisme akibat pembangunan akbar di bumi pertiwi ini. Konsumsi massa merajalela. Ketika pembangunan hanya diartikan dengan pembangunan fisik an sich, dan kecenderungannya bersifat sesaat, yang terjadi adalah kesia-siaan semata. rasa dingin tersebut.
Adanya penyeragaman budaya (uniform culture). Artinya, ada pembangunan pemahaman massa dan penciptaan aksen serta batasan tentang idealitas. Sosio-budaya yang berkembang kini, sudah keluar dari hakikat konsumsi sebenarnya. Kondisi tersebut, mengarahkan manusia pada Mulai dari rambut yang ideal, warna kulit ideal, hingga bentuk hidung ideal. Bahkan, pula menyentuh ranah ras sampai agama ideal. Demikianlah, idealitas (dalam artian kondisi yang ideal/sempurna) dijadikan paham mutakhir menyambut era yang disebut global century ini.
Masyarakat kini hampir tidak bisa lepas dari peran objek sebagai perumus eksistensi (status, prestise, kelas). Sekarang kebutuhan tidak lagi sekedar berkaitan dengan nilai guna suatu benda dalam rangka memenuhi fungsi utilitas atau kebutuhan dasar manusia, akan tetapi kini berkaitan dengan unsur-unsur simbolik untuk menandai kelas, status atau simbol sosial tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
http://pkditjenpdn.depdag.go.id/index.php?page=konsumen

http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi- dan-ekonomi-kerakyatan/

http://www.butikbella.co.cc/gaya-hidup-konsumtif

http://realkonsumerisme.wordpress.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Consumer_behaviour

http://siskapurkasih.blogspot.com/2008/10/masalah-konsumerisme-di-kalangan-remaja.html